10.9.08

Inipun Akan Berlalu...

"Ada satu kisah tentang seorang petani kaya mati meninggalkan kedua putranya. Sepeninggal ayahnya, kedua putra ini hidup bersama dalam satu rumah. Sampai suatu hari mereka bertengkar dan memutuskan untuk berpisah dan membagi dua harta warisan ayahnya. Setelah harta terbagi, masih tertingal satu kotak yang selama ini disembunyikan oleh ayah mereka.

Mereka membuka kotak itu dan menemukan dua buah cincin di dalamnya, yang satu terbuat dari emas bertahtakan berlian dan yang satu terbuat dari perunggu murah. Melihat cincin berlian itu, timbullah keserakahan sang kakak, dia menjelaskan, “Kurasa cincin ini bukan milik ayah, namun warisan turun-temurun dari nenek moyang kita. Oleh karena itu, kita harus menjaganya untuk anak-cucu kita. Sebagai saudara tua, aku akan menyimpan yang emas dan kamu simpan yang perunggu.”

Sang adik tersenyum dan berkata, “Baiklah, ambil saja yang emas, aku ambil yang perunggu.” Keduanya mengenakan cincin tersebut di jari masing-masing dan berpisah. Sang adik merenung, “Tidak aneh kalau ayah menyimpan cincin berlian yang mahal itu, tetapi kenapa ayah menyimpan cincin perunggu murahan ini?” Dia mencermati cincinnya dan menemukan sebuah kalimat terukir di cincin itu: INI PUN AKAN BERLALU. “Oh, rupanya ini mantra ayah…,” gumamnya sembari kembali mengenakan cincin tersebut.

Kakak-beradik tersebut mengalami jatuh-bangunnya kehidupan. Ketika panen berhasil, sang kakak berpesta-pora, bermabuk-mabukan, lupa daratan. Ketika panen gagal, dia menderita tekanan batin, tekanan darah tinggi, hutang sana-sini. Demikian terjadi dari waktu ke waktu, sampai akhirnya dia kehilangan keseimbangan batinnya, sulit tidur, dan mulai memakai obat-obatan penenang. Akhirnya dia terpaksa menjual cincin berliannya untuk membeli obat-obatan yang membuatnya ketagihan.

Sementara itu, ketika panen berhasil sang adik mensyukurinya, tetapi dia teringatkan oleh cincinnya: INI PUN AKAN BERLALU. Jadi dia pun tidak menjadi sombong dan lupa daratan. Ketika panen gagal, dia juga ingat bahwa: INI PUN AKAN BERLALU, jadi ia pun tidak larut dalam kesedihan. Hidupnya tetap saja naik-turun, kadang berhasil, kadang gagal dalam segala hal, namun dia tahu bahwa tiada yang kekal adanya. Semua yang datang, hanya akan berlalu. Dia tidak pernah kehilangan keseimbangan batinnya, dia hidup tenteram, hidup seimbang, hidup bahagia..."

mungkin memang begitulah hidup. bagaikan dua sisi mata uang. ada yang baik dan buruk, ada susah ada senang, ada tawa ada tangis, dimana semua berputar dan ada masanya masing-masing. demikian juga dengan segala terjal yang kulalui... aku yakin pasti, bahwa INIPUN AKAN BERLALU dan tergantikan dengan segala yang indah jika tiba masanya...



*** untuk segala cobaan yang Kauberi yang menjadikanku lebih dekat padaMU ***




4 comments:

Anonymous said...

Cobaan, berat ataupun ringan kalau kita jalani dengan tulus dan ikhlas semua nampak kecil dan tidak berarti. Ketika sdh berlalu akan terus jadi kenangan indah. Tidak ada lagi penyesalan, yang ada rasa syukur krn telah diberikan hidup yang beragam. Semua akan mendewasakan kita. Mulai sekarang mari melihat kehidupan dari sebuah jarak sehingga kita tidak terjebak di dalamnya. Selamat menjalani hidup dengan senyum karena hidup ini indah.

Anonymous said...

'inipun akan berlalu'

satu2nya hal yg tidak berubah adalah perubahan itu sendiri.

denis said...

nice point ! melihat kehidupan dari sebuah jarak....

great !!! thank you.............

erdo said...

inipun akan berlalu,dan mungkin akan kembali lagi....seperti roda kehidupan yang berputar,kadang d atas kadang d bawah..itu yg kualami jatuh bangun slama ini,cm satu hal yg gak pernah ak lakuin klo sedang d atas... mensyukuri yg udah ak dapetin..n dkala d bawah cm bs nyesel..sekarang lg belajar mensyukuri yg sudah ada...karena ternyata msh bnyk yg kurang beruntung d banding aku....(rasa syukur membuat aku tenang jalani hidup)..........