15.9.10

Metamorfosa [jilid 2]



Dan hari itu, sekali lagi dihadapkan pada sebuah pilihan. Selayaknya manusia hidup, yang terus berproses. Menemukan rahasia alam satu demi satu, dan kemudian membukanya perlahan bila saatnya nanti. Bisa jadi adalah sesuatu yang indah, atau sebaliknya. Namun bisa juga sesuatu yang ada diantaranya, tidak indah tidak juga buruk. Setengah isi, setengah kosong. Membingungkan. Dan tak jarang membawa pada suatu dilematika.


Namun sekali lagi, harus tertanam di rongga jiwa. Bahwa hidup tetaplah tentang sebuah pilihan, yang selalu menyertai dalam tiap metamorfosa. Dan tak ada konsep benar atau salah daripadanya. Tidak juga salah ketika mungkin memilih untuk menjadi kepompong. Namun, bukankah menjadi kupu-kupu jauh lebih indah ?

Maka kutunggu saat itu tiba. Saat dimana tiada pilihan lain, selain menjadi kupu-kupu yang indah, yang menghiasi harumnya bunga di taman. Mengepakkan sayap kian kemari dan terbang bebas seringan kapas, seraya mengiring indahnya mentari pagi..

Dan kemudian, hujan pun turun lagi, hari itu..

Pedansa Resah... [continues]

biduk kecil kembali tersenyum, mendapati nikmat aroma ranum, dari tubuh sang lembayung, yang menebar benih kedamaian dan menyejukkan jiwa yang meradang... hingga sejenak lupa, kesunyian senja yang sempat gaduh mengaduh...

bukan aku, bukan kamu, bukan dia..
tapi DiriNYA yang ingin menempa dan menjadikannya perkasa
hingga saatnya tiba, di ujung raga..

[bersambung...]

Pedansa Resah

dan kesunyian pun bergemuruh, bertalu menabuh, mengoyak jiwa yang rapuh..


bersambung..

Sepenggal sore


Berjalan diantara ribuan kaki, dalam hembus semilir angin, yang menghapus penat, sore itu..
Sejuta wajah, sejuta ekspresi, mengisyaratkan makna, yang hampir semua sama. Musisi jalanan, membesut dawai, mengumbar nada, menghangatkan suasana. Merangkai harmoni hati kian abadi. Gurat paruh baya mengukir senyum ranum, di satu sudut. Hentak kaki si Budi kecil tampak mengiring, di sudut lain. Bagai lukisan tinta pesan damai, bagi juta jiwa yang merindukannya.


Kembali kaki melangkah, sore itu..
Menyusuri sisa hari, menuju bangunan tua penuh arti, dimana didalamnya nampak keramaian hakiki. Sebuah papan hitam putih kecoklatan bernuansa klasik, dengan barisan prajurit keraton dan raja diatasnya, memaksa nurani beranjak mendekat. Tampak kecil nan mungil, dengan lekuk detil, menjadikannya nyata dan indah memanjakan mata, menggerakkan jemari menyentuh lembut. Tanpa sadar terucap kagum, dan sejenak kemudian menganga dengan senyum minta ampun, mendapati patok angka 6 digit yang menggantung dengan culun. Harga yang pantas untuk sebuah kreativitas tanpa batas, namun menjadikan pribumi tak mampu merengkuh dengan bebas. Bukan karena tak suka, atau tak menghiraukan. Tapi lebih kepada keangkuhan harga.

Kembali melangkah, sore itu..
Mendapati riuh rendah yang kian nyaring. Hingga tertumbuk pada untaian kata dalam bingkai penuh warna, menyembul penuh pesona dari rimbun jutaan kepala. Tampak seorang dewasa, duduk meleseh, seperti pasrah diantara timbunan karya. Dengan pandangan acuh, jemari tirus legam terus mengayuh tak berpeluh. Mengayunkan serabut merak seperti penari di kesunyian senja dalam denting melodi tanpa notasi dan sebutir embun menetes menghiasi. Sebuah nada menyapa di ujung hulir, samar menggelegar memecah nalar. Menghantar narasi pilu berukir sembilu dari seorang dewasa yang pasrah meleseh dan mengiris genderang menyayat kornea. Mencoba mengungkap realita menjadi fakta kian nyata, menjadikan lembayung sutra sore itu kian papa. Secarik kertas biru berpacu satu persatu, menuju jiwa yang ingin tau, ‘tuk menghapus ragu. Dan Kisahpun terus melaju, kian syahdu, seolah diburu sang waktu, hingga membuih kian palsu. Menjadi dongeng dungu di sejuknya senja biru.

Kakipun kembali melangkah, sore itu..
Memutar arah, meninggalkan desah kisah, yang terus merekah merengkuh asa. Mengacuhkan tatap ragu kian padu, demi hasrat menggebu yang terus menderu. Sebuah hasrat dan mimpi manusiawi, tentang duniawi...

Dan kakipun kembali melangkah, sore itu..
Membelah kerumunan alap-alap dalam desir angin nan lembut membelai syaraf..
Mendapati lembut rembulan, telah berdiri menanti penuh senyuman dikejauhan sambil merentangkan kedua tangan. Dan kemudian berlari kecil, melompat, menari dan berputar, menyambut indahnya rengkuhan dan menikmati hangatnya pelukan.. Sang Rembulan..


***Jogja, Juni 2010***

19.3.10

Mimpiku hitam-putih, sederhana namun bersahaja…



Tentang sebuah mimpi, yang bukan sekedar bunga tidur. Tentang sebuah dunia penuh warna, yang bukan sekedar hitam-putih. Tentu semua menginginkannya. Bahkan psikopat paling akut pun, tentu tidak bermimpi dan bercita-cita menjadi psikopat sedari kecil dan hanyut larut dalam gelapnya lorong-lorong panjang tanpa cahaya di waktu besar. Pun sama halnya denganku. Terlahir diantara kerasnya batu jalanan, tumbuh diantara sejuta pijakan rapuh, dan besar diantara keduanya, seperti layaknya sebuah metamorfosa beraroma karbit. Dan karenanya, melambungkan angan menembus awan, dengan berjuta imaji penuh warna pelangi. Meski kadang menjadi pucat pasi, dan tenggelam dalam putaran kabut ilusi. Namun tetap saja. Segala mimpi itu ada. Dan tetap di sana. Tetap sama dalam pancaran sinar penuh warna. Diam tak bergeming. Berdiri tegar bagai karang, siap menantang sejuta gelombang. Seolah mengamini sebuah sajak Andrea Hirata, ”Peluklah mimpimu, maka Tuhan akan Memeluk Mimpimu... ”

Dan begitulah setiap harinya. Bahkan mungkin sama dengan kalian. Memenuhi rongga jiwa dengan asa, yang kian hari kian marak penuh warna warni. Dan selalu terbangun dengan segala keinginan dan hasrat yang jauh meninggalkan bumi. Kemudian mengawali hari dengan gejolak rancangan yang membuncah. Sebuah logika manusiawi, yang kian bertumbuh dan berproses, seiring termakannya usia untuk memenuhi panggilan hakiki duniawi. Hingga kemudian, terpuruk pada suatu kenyataan hitam-putih. Kenyataan positif-negatif. Kenyataan tawa-tangis. Kenyataan bahagia-duka nestapa. Kenyataan yang berada dalam naungan rahasia Illahi.

Dan begitulah manusia. Dan begitulah aku. Selalu mencoba memenuhi bumi yang sesak penuh warna, dengan warna warni yang kupunya. Yang justru malah membuatnya menjadi sebuah abstraksi tanpa keindahan yang harmoni. Seperti sebuah rhapsody tanpa notasi. Hingga membuatku tersadar. Bahwa bukan ini yang diinginkan dari sebuah mimpi. Dan bahwa bukan ini jalan menuju mimpi. berawal dari niatan penuh warna warni, namun kemudian terjatuh pada pilihan hitam-putih. Dan Berawal dari sebuah keruwetan dan kerumitan muluk, namun kemudian jatuh pada apa yang disebut ”biasa saja” bahkan mungkin nyaris ”tanpa nilai”.

Maka sejak hari itu. Hari dimana aku mendapati sebuah kesadaran. Hari dimana aku berjalan, menemukan, dan membuka rahasia alam satu demi satu. Aku merubah mimpiku. Mencoba menjungkirbalikkan semua yang telah tertanam dan terpola dengan kuatnya. Dan menjadikannya sederhana. Sesederhana batin dan jiwaku. Sesederhana hidup yang kumiliki. Dan menjadikannya hitam-putih, untuk meraih indahnya warna-warni bumi. Bangun dengan segala kesederhanaan pikiran. Melangkah dengan segala kesederhanaan tindakan dan perbuatan. Menanamkan keyakinan baru, bahwa makin sederhana hidup dan perbuatan, makin mudah meraih yang kita inginkan dan kita impikan. Dan inilah mimpiku. Mimpi HITAM-PUTIH. Sederhana namun bersahaja. Untuk meraih PELANGI indah penuh warna. Hingga tercipta rhapsody penuh harmony......


***teruntuk semua yang punya mimpi, yang tumbuh dan berkembang bersamanya dan bukan didalamnya***

14.3.10

Life begins at 24 @_@



“Life begins at 40” tentu sudah tertanam di benak siapapun termasuk aku sendiri. Sebuah deretan kata yang seringkali menjadi senjata perlarian paling ampuh. Senjata pelarian ketika menengok ke dalam diri dan berkaca jauh ke dalam dengan segala kejujuran. Dimana kemudian mendapati diri masih terpaku pada titik yang sama. Tidak beranjak atau bahkan malah jauh mundur ke belakang. Dan kemudian, tersenyum bangga, membatin dalam diri, mencoba memberi sedikit oksigen bagi jiwa, dan berkata, ”Life begins at 40... Tenang, Den...just hang on...” Jika memang benar adanya dan boleh diyakini kebenarannya, tentu sungguh melegakan. Dan bisa berlindung daripadanya ketika seseorang bertanya, ”kok masih gini-gini aja, Den... ??” Serta menganggapnya sangatlah wajar karena masih ada waktu 10 tahun lagi untuk berjalan, berlari, berputar, dan menari.

Tapi sepertinya jaman sudah berubah. Dan sepertinya, deretan kata sakti itu tidak berlaku lagi sekarang. Sore itu, di sebuah toko buku, aku berjalan perlahan menyusur barisan rak demi rak, dengan mata selebar dan sejeli mungkin. Lama berjalan perlahan, kesana kemari, mencoba memastikan diri tak satu judul buku pun yang terlewat. Dari mulai buku-buku akademis, praktis, fiksi – nonfiksi, sampai komik (my most fave books). Hingga aku terpaku pada sebuah judul buku “LIFE BEGINS AT 24” karya seorang Rohaniwan. Aku pun berhenti, melihat buku itu dengan seksama, berusaha memastikan mataku tidak salah mengejanya. Pelan tapi pasti, kujulurkan tanganku, mengambil buku itu, tanpa membukanya sedikitpun. Bahkan untuk sekedar mencari tau review di bagian belakang bukunya pun tidak. Benar-benar hanya tertuju pada deretan kata bertuliskan “Life Begins at 24”. Menatap lekat seolah menembus jauh ke dalam huruf demi huruf itu. Sekian lama terdiam, dan terpaku, seolah tersedot dalam daya magisnya, aku pun tersenyum, kemudian tertawa kecil. Tersenyum dan tertawa untuk diriku sendiri. Tersenyum dan tertawa, mentertawakan diriku sendiri. Dan kembali membatin, “Tuhan, maaf dan terima kasih. Aku salah dan bodoh. Salah dengan segala keyakinan atas pelarianku. Bodoh atas segala kebanggaan meyakini sesuatu yang salah, dan berlindung penuh damai di dalamnya. Terima kasih telah memberiku peringatan kecil, melalui satu pertemuan tak terduga dengan sebuah kalimat penuh warna-warni itu, satu kalimat yang mungkin sudah ada sejak lama, dan baru kusadari keberadaannya. Dan Terima Kasih telah memberiku peringatan kecil, bahwa PERADABAN SUDAH BERUBAH.”

Kemudian aku pulang, dan tidur. Mengingat hampir sebulan melewati malam-malam panjang tanpa tidur. Malam-malam penuh pergulatan batin dengan Lek John & Fiske. Bercumbu rayu dengan Solomon & Hawkins. Berpelukan mesra dengan Kotler & Engel. Dan Orgy bareng Fisher, Guba, Neumen, Norman, Mariampolsky, Skinner...

Dan pagi ini aku bangun dan berkata dengan penuh senyuman, “kumulai hidupku, hari ini juga...” meski terlambat sekian tahun, namun lebih baik terlambat memulai daripada tidak memulai sama sekali. Dan sesuatu yang negatif, yang mungkin sedang terjadi saat ini, masih lebih baik daripada tak satu pun yang positif. Kemudian aku pun kembali berjalan, memasuki gerbang kehidupan... memeluk mimpi dan meniti pelangi... menghampiri jutaan bintang yang kian menari.... karena tidak ada yang dapat menolong diriku, selain diriku sendiri...
Tuhan... terima kasih.


***teruntuk semua yang sedang dan masih berjalan menuju gerbang kehidupan dengan segala mimpi tak terperi***


21.2.10

Persepsi dan Kognisi : Kenapa Ayam Menyeberang Jalan?





Persepsi dan kognisi bisa memunculkan banyak arti dan pemahaman. Menurut Pakar bermain persepsi bisa berbahaya. Faktanya memang begitu, seringkali kita bertengkar karena perbedaan persepsi dan kognisi. Cerita “Kenapa Ayam Menyeberang Jalan” merupakan salah satu contoh bagaimana persepsi dan kognisi orang bisa menghasilkan kesimpulan yang berbeda untuk satu hal yang sama yaitu suatu pertanyaan dengan awalan “Kenapa..”.

Kisah ini semula beredar di kalangan mistikus, gnostikus, pemikir serius, filsuf, ilmuwan, sastrawan, wartawan, jutawan, dermawan, dan para pencari kebenaran lainnya. Di zaman Internet cerita ini beredar dari milis ke milis, dan bisa membuat orang tertawa tanpa mengetahui apa sebabnya. kalau tertarik untuk menambah daftar persepsi dan kognisi menurut versi Anda sendiri silahkan isi di bagian komentar tulisan ini.

Jawaban dari :

* Guru TK : supaya sampai ke ujung jalan

*PLATO : untuk mencari kebaikan yang lebih baik

*POLISI : beri saya lima menit dengan ayam itu, saya
akan tahu kenapa

*ARISTOTELES : karena merupakan sifat alami dari ayam

*KAPTEN JAMES T.KIRK : karena dia ingin pergi ke
tempat yang belum pernah ia datangi

*MARTIN LUTHER KING, JR : saya memimpikan suatu dunia
yang membebaskan semua ayam menyebrang jalan tanpa
mempertanyakan kenapa

*MACHIAVELLI : poin pentingnya adalah ayam menyebrang
jalan!siapa yang peduli kenapa!akhir dari penyebrangan
akan menentukan motivasi ayam itu

*FREUD : fakta bahwa kalian semua begitu peduli pada
alasan ayam itu menunjukkan ketidaknyaman seksual
kalian yang tersembunyi

*GEORGE W.BUSH : kami tidak peduli kenapa ayam itu
mnyeberang! kami cuma ingin tau apakah ayam itu ada di
pihak kami atau tidak, apa dia bersama kami atau
melawan kami.tidak ada pihak tengah di sini!

*DARWIN : ayam telah melalui periode waktu yang luar
biasa, telah melalui seleksi alam dengan cara tertentu
dan secara alami tereliminasi dengan menyeberang
jalan.

*ISAAC NEWTON : Semua ayam di bumi ini kan menyebrang
jalan secara tegak lurus dalam garis lurus yang tidak
terbatas dalam kecepatan yang seragam, terkecuali jika
ayam berhenti karena ada reaksi yang tidak seimbang
dari arah berlawanan.
*EINSTEIN : Apakah ayam itu menyebrang jalan atau jalan
yang bergerak dibawah ayam itu, itu semua tergantung
pada sudut pandang kita sendiri



*STEPHEN HAWKING : Ayam itu barangkali mengira di seberang jalan ada Black Hole yang bisa tembus ke dunia lain.

*NELSON MANDELA : Tidak akan pernah lagi ayam ditanyai
kenapa menyebrang jalan! dia adalah panutan yang akan
saya bela sampai mati

* THABO MBEKI : kita harus mencari tau apakah memang
benar ada kolerasi antara ayam dan jalan

*MUGABE : Setelah sekian lama jalan dikuasai petani
kulit putih, ayam miskin yang tertindas telah menanti
terlalu lama agar jalan itu diberikan kepadanya dan
sekarang dia menyebranginya dengan dorongan ayam2
veteran perang. Kami bertekad mengambil alih jalan
tersebut dan memberikannya pada ayam, sehingga dia
bisa menyebranginya tanpa ketakutan yang diberikan
oleh pemerintahan inggris yang berjanji akan
mereformasi jalan itu. Kami tidak akan berhenti sampai
ayam yang tidak punya jalan itu punya jalan untuk
diseberangi dan punya kemerdekaan untuk
menyeberanginya!

*SOEKARNO : Ia sedang mencari identitas kebangsaannya!

*SOEHARTO : Pasti ia anggota organisasi tanpa bentuk!

*HABIBIE : Mestinya ia menyeberang dengan perangkat high-tech
*SUTIYOSO : itu ayam pasti ingin naik busway

*PROGRAMMER J2EE : Tidak semua ayam dapat menyebrang
jalan, maka dari itu perlu adanya interface untuk ayam
yaitu nyebrangable, ayam2 yg ingin atau bisa
menyebrang d haruskan untuk mengimplementasikan
interface nyebrangable, jadi d sini sudah jelas
terlihat bahwa antara ayam dengan jalan sudah loosely
coupled.

*HARMOKO: Berdasarkan petunjuk Presiden

* BENNY MOERDANI: Selidiki! Apakah ada unsur
subversif?

* GUS DUR: Gitu Aja Kok Repot?

* MEGAWATI SOEKARNO PUTRI : Ayamnya. Pasti Wong Cilik.
Dia Jalan Kaki toh.

* ABURIZAL BAKRIE : Pasti Ayam Ngungsi Dari Lapindo

*ATMOON : Karena ayam juga punya nyawa, ia nyari selamat
dari uberan tukang sate ayam.

*MALING SIA:*dengan logat malay kampungan*”Saye tak peduli
kenape itu ayam menyeberang jalan.Asal terlihat cakap,akan saye tiru
sikit-sikitlah, lalu saye klaim sebagai budaye kami.Kalau perlu saye
daftarkan patennye atas nama budaye saye.”

*TECHNOAYAM :”sorry gw ayam digital,udah pake servo dan gyro di buntut
jadi bukan sembarang ayam”

*TIM PEMBURU HANTU : Pasti ayam itu ayam yang kabur karena takut dijadikan sajen pemanggilan Suster Ngesot.

*HIDUNG BELANG : “Ayam dari mana? Ayam Kampung apa ayam kampus?”

*DUKUN ILMU HITAM : “Ayam kampung berbulu hitam atau putih?”

*AYAM KAMPUS : “Aku menyeberang karena lari dari kejaran polisi susila tau!”

*MBOK BEREK : “Supaya rasanya lebih renyah”.

*SBY : “hmm ia kurang pengertian dengan kebijakan saya”

*JUSUF KALLA : ia takut diperdagangkan

*MENTERI KESEHATAN : Pasti mengidap flu burung



silahkan dilanjut menurut persepsi masing-masing di kolom komentar…


20.2.10

mencintai yang tidak sempurna dengan cara sempurna..



kita ada di dunia
bukan untuk
mencari seseorang yang sempurna untuk dicintai
tetapi untuk belajar
mencintai orang yang tidak sempurna
dengan cara yang sempurna

dadio banyu, ojo dadi watu.. (baca: jadilah air, jangan jadi batu)



Kata-kata singkat yang penuh makna. Kelihatannya jika ditelaah memang manungso kang nduweni manunggaling roso itu harus tahu bagaimana caranya untuk dadi banyu.

Mengapa kita manusia ini harus bisa menjadi banyu (air)? Karena air itu bersifat menyejukkan. Ia menjadi kebutuhan orang banyak. Makhluk hidup yang diciptakan GUSTI ALLAH pasti membutuhkan air. Nah, air ini memiliki zat yang tidak keras. Artinya, dengan bentuknya yang cair, maka ia terasa lembut jika sampai di kulit kita.

Berbeda dengan watu (batu). Batu memiliki zat yang keras. Batu pun juga dibutuhkan manusia untuk membangun rumah maupun apapun. Pertanyaannya, lebih utama manakah menjadi air atau menjadi batu? Kuat manakah air atau batu?


Orang yang berpikir awam akan menyatakan bahwa batu lebih kuat. Tetapi bagi orang yang memahami keberadaan kedua zat tersebut, maka ia akan menyatakan lebih kuat air. Mengapa lebih kuat air daripada batu? Jawabannya sederhana saja, Kita tidak bisa menusuk air dengan belati. Tetapi Kita bisa memecah batu dengan palu.

Artinya, meski terlihat lemah, namun air memiliki kekuatan yang dahsyat. Tetes demi tetes air, akan mampu menghancurkan batu. Dari filosofi tersebut, kita bisa belajar bahwa hidup di dunia ini kita seharusnya lebih mengedepankan sifat lemah lembut bak air. Dunia ini penuh dengan permasalahan. Selesaikanlah segala permasalahan itu dengan meniru kelembutan dari air. Janganlah meniru kekerasan dari batu. Kalau meniru kerasnya batu dalam menyelesaikan setiap permasalahan di dunia ini, maka masalah tersebut tentu akan menimbulkan permasalahan baru.

andien bleeding on my shoulder..


jumat, seperti biasa, dapet jatah ngajar anak-anak kecil..
dengan penuh semangat 45, mencurahkan hati dan pikiran pada anak-anak itu..
just like every children..
selalu menyenangkan dan indah dilihat.
segala polah dan tingkah lakunya.
segala kepolosannya..
segala kenakalannya..
segala tawa dan tangisannya..
benar-benar luar biasa indah dan menakjubkan..

seperti hari jumat kemaren yang juga benar-benar menakjubkan.
Andien, one of my fave student.. rewel, nangis, dan minta gendong.
uda seminggu ini, Andien emang jadi sering rewel dan selalu minta gendong, gara-gara sakit.
padahal biasanya, ga pernah mau digendong, dan selalu berlarian kesana kemari tanpa henti. selalu ceria mengikuti pelajaran. Dan sangat-sangat pandai, meski belum bisa ngomong. logikanya luar biasa. begitu juga dengan hafalannya. and that's why she has my most attention, meski ortunya menyebalkan dan lebih rewel dibanding anaknya. dan hari itu, meski Andien sakit, ayahnya ga ngijinin buat bolos.. kasian benerr :(


that's why, lagi-lagi karena rewel dan minta gendong, akhirnya digendonglah selama pelajaran. Dan, berhubung setiap jumat ada agenda makan bersama setelah pelajaran, maka seperti biasa, semua anak berkumpul di hall. everybody sit down on the floor and have their meal. sama juga dengan Andien. Andien ikutan ngumpul juga meski tetap dalam gendongan dan pelukanku. sambil gendong Andien lembut, aku juga masih sempet memperhatikan anak-anak lain, termasuk bikinin susu di botol dan sambil nyuapin yang lain juga. bener-bener lebih mirip babysitter ketimbang guru.

ditengah-tengah segala aktivitas itu, sepintas aku merasakan Andien meletakkan kepalanya dipundakku. aku berpikir, pasti Andien pengen tidur. dan kuputuskan untuk mengambilkan susunya, untuk kuminumkan... tapi ternyata, Andien ga mau. dan diem aja. tetep aja dia letakkan kepalanya di pundakku sampai akhirnya aku menengok ke samping, mencoba melihat Andien. astaga !!! astagfirullah... seperti ada bercak-bercak darah dipundakku. kucoba meyakinkan pandanganku dan kuamati, apa benar-benar bercak darah atau saos tomat. dan karena masih ga yakin, aku pun minta tolong guru yang lain untuk melihat bajuku di bagian pundak untuk memastikan. temanku yang juga pengajar hanya melihat dari jauh, dan berkata yakin kalau itu darah.
astaga !!!! seketika akupun deg deg-an. dan Andien pun segera kuangkat dan kubalikkan badannya, untuk kulihat wajahnya. hyaa Allah... dari mulut Andien keluar darah. mengalir darah dari dalam mulutnya. dan sepertinya masih banyak lagi di dalam mulutnya yang dia katupkan rapat-rapat.

karena khawatir, aku panggil teman guru yang lain. i told them that Andien's bleeding. dan kami pun membawa Andien ke ruang guru, dan mencoba merayu Andien dengan segala cara untuk membuka mulutnya. tapi Andien tetap saja kekeuh buat nutup mulutnya. padahal darah tetep aja mengalir. mungkin anak kecil itu, takut ...
masya Allah kasian banget aku ngliyatnya. pantesan aja hari ini dia begitu diam. padahal sebelum-sebelumnya, meskipun sakit, dia tetap ceria. akhirnya, karena kami semua kawatir, ortu Andien pun ditelpon untuk segera datang menjemput Andien...dan Andien pun segera di bawa mereka pulang...

dear Allah, moga Andien ga kenapa-kenapa yaaaa...
karena sampe sekarang belum tau keadaannya. terlebih tadi pagi, pas nyuci baju yang belepotan darah, jadi keinget lagi dan makin kawatir.
dear Andien.. my most fave student, my lovely angel.. cepet sembuh yaaa...
i miss you already... hopefully u are okey...

18.2.10

satu babak di sore hari..



liburrrrr... !!!! adalah babak yang paling ditunggu..
dan bermalas-malasan adalah ritual paling suci
yang wajib dijalanin tanpa boleh diganggu gugat.
dimulai dari bangun pagi, baca koran feat. air madu dingin
trus lanjut tiduran sepanjang hari..
sampe akhirnya perut kasih warning pertanda panggilan alam a.k.a minta diisi. Berhubung males kemana-mana, iseng masak ndiri, bikin ayam gulung keju... hasilnya ?!? ummmm... yummieeehhh.. tempat makan manapun ga ada yang bisa ngalahin haha !!!

tapi yang paling seru dari hari ini, bukan itu semua..
bukan di pagi dan siang hari, tapi justru di babak sore hari..
gara-gara ditelpon temen suruh kumpul bikin tugas kelompok,
terpaksa ritual malasku ternoda dengan mandi dan keluar rumah
naaaahh.. pas dijalan, tau-tau tumben banget pengen nyalain radio.
dan pas dinyalain, pas bunyi lagu "bodohnya diriku...mencintai kamu... "
weiittssss !!!! lagu aneh ini !!
dan udah gitu, pas brenti jemput temen, wait di depan warung..
guess what... warungnya berjudul "warung mbak rewel..."
wakakkakakakkakakakkakkkkkkk
bener-bener langsung ngakak ga bisa brenti.. bahkan ampe sekarang pas bikin tulisan ini juga tetep ngakak-ngakak ndiri...
sounds so familiar with "bodohnya diriku... " and "rewel" things ...
kenapa bisa bareng gitu yaaaaaa...
dasar hari yang aneh...
dan sungguh merusak ritual suci hari libur...




***teruntuk sebuah lagu dan warung "mbak rewel" yang mengingatkanku pada makhluk tuhan paling rewel***

be home for valentine.. pulang ke hatimu..



Valentine... !!! finally... feb 14, 2010
pertanda 2010 sudah terlewatkan satu bulan lebih.
dan makin membuktikan bahwa waktu memang bergulir dengan cepat.
tiada akan pernah berhenti hingga waktu juga yang memisahkan kita darinya..
atau bahkan hingga bumi merasa lelah dan berhenti berputar..

ya ! perputaran.. perputaran yang cepat..
sebuah perputaran yang kadang berlalu begitu saja tanpa kita sadari..
sebuah perputaran yang membawa pada banyak perubahan yang seringkali kita abaikan atau tanpa sengaja terabaikan.. dan bahkan mungkin tidak pernah sadar, bahwa telah terjadi banyak perubahan di dalam perputaran yang kita lalui..
seperti mungkin tahun lalu, kita masih memiliki orang yang kita sayangi, orang tua yang kita cintai, atau mungkin teman yang kita peduli dan mempedulikan...
dan tahun ini tidak lagi memilikinya...

dan bisa jadi sebaliknya, bahkan lebih dari itu...
bukan saja tentang antara ada dan tiada
tetapi juga tentang evolusi diri
evolusi diri karena berproses bersama waktu
evolusi diri yang bisa saja menjadi baik atau buruk
yang tergantung pada bagaimana memaknai prosesnya masing-masing


seperti juga bagiku..
valentine sungguh mengingatkan pada sang waktu dan segala proses dalam bentuk cinta dan kasih sebagai manusia hidup yang berinteraksi dengan alam dan segala yang ada di dalamnya
valentine bukan pada perayaan dan moment yang harus dirayakan
tapi lebih kepada pemaknaan kembali yang menjadi ALARM REMINDER
bahwa ada satu kata berjudul "CINTA" dan kata lain berjudul "KASIH SAYANG"
bukan saja pada pasangan atau lawan jenis..
tetapi lebih kepada semua yang ada..
yang seringkali kita lupa..
yang seringkali kita abaikan..
yang seringkali menjadi nomor sekian dalam daftar prioritas

CINTA dan KASIH SAYANG..
yang seharusnya terus bertumbuh dan menjadi penyejuk
yang seharusnya menjadi pondasi interaksi
yang seharusnya menjadi dasar berpikir dan bertindak

CINTA dan KASIH SAYANG..
yang kerapkali pudar oleh distorsi
yang kerapkali pudar oleh tendensi
yang kerapkali pudar oleh kebiasaan
yang kerapkali pudar oleh kesibukan
yang kerapkali pudar oleh egoisme
yang kerapkali pudar oleh individualisme

yang pada akhirnya membawa pada satu penyesalan ketika kita kehilangan..
yang kemudian membuat kita tersadar bahwa benar sungguh berartinya CINTA dan KASIH SAYANG..
alangkah indahnya..
ketika kita bisa memberi CINTA DAN KASIH SAYANG
kepada semua
alangkah indahnya..
ketika kita mampu membagi hati kita kepada semua yang ada..
dan memandang segala hal dengan kaca mata cinta dan kasih sayang..
tanpa lagi ada alasan-alasan atau tendesi yang membebani dan mengaburkan ketulusan maknanya...

dan alangkah indahnya
ketika kita bisa melakukan segala hal atas nama cinta
dan menuangkannya dalam segala macam wujud ekspresi
Mencintai tanpa batas..
mencintai tanpa ekspektasi..
Berkorban tapi tidak menuntut;
Memberi tapi tidak memaksa;
Mencintai tanpa pamrih;

karena begitulah cinta... dan begitulah seharusnya cinta...

dan karenanya..
aku terpanggil pulang..
pulang dengan segenap hati dan cinta dalam balut kasih sayang
pada ayah..
pada kakak..
pada peri kecil..lentera akhir malamku..
pada bunda di surga..
dan pada semua yang telah menjadikanku ada dan membiarkanku berproses hingga sejauh ini..

and be home for valentine..

pulang ke hatimu.. rumah terindah yang pernah kumiliki..


***teruntuk keluarga tercinta: rumah terindah yang telah memberiku kesempatan untuk menjadi ada di dunia dan berproses bersamanya.. love you much***

16.2.10

JIKa Ia sebuah CINTA..


Jika ia sebuah cinta......
ia tidak mendengar...
namun senantiasa bergetar....

Jika itu sebuah cinta..
Memang sakit melihat orang yang ku cintai ..
Berbahagia dengan orang lain ..
Tapi lebih sakit lagi kalau orang ku cintai itu ..
Tidak berbahagia bersama ku..

Jika itu cinta..
Ia sering kali lari bila kita cari..
Namun cinta juga sering kita biarkan pergi ..
Saat dia menghampiri. .

Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak buta..
Namun senantiasa melihat dan merasa..

Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak menyiksa..
Namun senantiasa menguji...

JIka itu cinta
Ia seperti kupu-kupu. ..
Tambah dikejar, tambah lari..
Tapi kalau dibiarkan terbang..
Dia akan datang di saat kamu tidak mengharapkannya. .

Jika itu cinta..
Aku seharusnya dapat melepaskannya
Untuk merelakannya. .
Berbahagia dengan yg lain..

Jika itu Cinta ..
Maka cinta akan berharga ..
kalau diberikan kepada seseorang yang menghargainya. .

Jika itu cinta..
Bukan bagaimana menjadi pasangan yg sempurna...
Tapi membiarkan kita menjadi diri sendiri..
Dan oleh karenanya kita menjadi sempurna..

Jika ia sebuah cinta...
Ia tidak memaksa..
Namun senantiasa berusaha..

Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak cantik atau ganteng..
Namun senantiasa menarik..

Jika ia cinta..
Bukan karena kau cantik atau ganteng..
Maka aku mencintaimu. .
Tapi karena aku mencintaimu. .
Maka kau selalu terlihat cantik dan ganteng..

Jika itu cinta..
Ia akan mulai dengan senyuman,
Tumbuh dalam pelukan
Dan siap jika harus berakhir dengan airmata.

Jika itu cinta
Ia tidak berkata, "Ini salah kamu",
Tapi 'Maafkan aku".
Bukan juga ' Kamu dimana sih?",
Tapi " Aku disini ".
Tidak berkata " Gimana sih kamu?"
Melainkan "Aku mengerti kok".
Bukan "Harusnya kamu gak kayak gini",
Tapi "Aku cinta kamu seperti kamu apa adanya".

Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak datang dengan kata-kata..
Namun senantiasa menghampiri dengan hati..

Jika itu cinta..
Memang menyakitkan ketika aku tak dapat bersatu dengannya
Tapi akan lebih menyakitkan lagi
Apabila dia tidak tahu apa yang sesungguhnya kamu rasakan..

Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak terucap dengan kata..
Namun senantiasa hadir dengan sinar mata..

Jika itu cinta..
Memang menyakitkan mencintai orang yang tidak mencintaimu. .
Namun lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang..
Dan engkau tidak pernah punya keberanian untuk menyatakan cintamu padanya..

Jika ia sebuah cinta.....
Ia tidak hanya berjanji..
Namun senantiasa mencoba dan memenuhi..

Jika itu cinta..
Maka itu hanya sekeping..
Tidak seperti mata dan telinga..
Yang hampir selalu berpasang pasangan..
Karena Tuhan memberikan sekeping hati lainnya..
Pada seseorang untuk kita mencarinya, itulah Cinta.

Jika ia sebuah cinta.....
Ia mungkin tidak suci..
Namun senantiasa tulus..

Jika itu Cinta...
Engkau masih bisa tersenyum ..
Dan berkata aku turut berbahagia untukmu..
Ketika dia memilih mencintai orang lain..

Jika ia sebuah Cinta.....
Ia tidak hadir karena permintaan..
Namun hadir karena ketentuan...

Jika itu Cinta
Ia datang kepada orang yang masih punya harapan ..
Walaupun ia pernah dikhianati..

Jika itu Cinta..
Ia hadir kepada mereka yang masih percaya...
Walaupun ia pernah dicampakkan. .

Jika itu Cinta..
Ia tumbuh di hati mereka yang masih ingin mencintai..
Walaupun ia pernah dihempaskan

JIka itu Cinta..
Ia berkembang di relung hati ..
Mereka yang punya keberanian dan keyakinan ..
Untuk membangun kembali kepercayaan. .

Jika ia sebuah Cinta.....
Ia tidak hadir dengan kekayaan dan kebendaan...
Namun hadir karena pengorbanan dan kesetiaan...

Jika itu Cinta..
Ia akan membiarkan orang yang kamu cintai ..
Menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya ..
Menjadi gambaran yang kamu kehendaki..

DAN JIKA IA CINTA...
Berkorban tapi tidak menuntut;
Memberi tapi tidak memaksa;
Mencintai tanpa pamrih;

entah cinta mana yang kau genggam..



Entah, cinta mana kini kau genggam
Di getar jemarimu kisah kisah berceceran
Seperti tak ingin kau ingat kesedihan, luka dari tiap pertempuran
Mungkin kau telah demikian banyak kehilangan
Setiap kepergian yang kau antar
Dipersimpangan jalan itu


Entah, apa saja kini kau pikirkan
Demikian banyak yang melintas dan tak sempat kau catat
Seperti tak ingin ada kenangan pada halaman buku harian
Saat langkah kaki menapaki jarum jam
Di pergantian hari dengan nama nama yang sama
Waktu bagimu adalah tanda, sebuah prasasti
Dengan lonceng yang siap berdentingan memanggil hujan
Di sudut matamu
Ya, lalu kau hanya mengenali hari untuk tiap peristiwa
Meski tidak untuk kau catat dalam buku harian

Entah, cinta yang mana ini sedang kau genggam
Di debar dadamu bunga bunga berjatuhan
Menjadi kupu kupu yang mengantarmu pergi
Melewati ribuan prasasti
Dan lonceng-lonceng yang terus berdentangan

pantai, 14-02-10


2.2.10

kisah wortel, telur, dan bubuk kopi..


Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.
Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.
Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.
Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.
Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?”"Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.
Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?”
Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.
Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.
“Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?” Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”
“Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?.”
“Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”
“Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.”
“Ada raksasa dalam setiap orang dan tidak ada sesuatupun yang mampu menahan raksasa itu kecuali raksasa itu menahan dirinya sendiri”

1.2.10

filosofi kopi



“Apakah anda seorang yang bisa bangun pagi tanpa kopi? Jika iya, jangan bekerja hari ini. Ilmuan dari Univerisitas Kedokteran Tohoku Jepang meneliti kebiasaan minum kopi dari sekitar 40.000 orang yang berumur 40-64 tahun dalam jangka waktu 13 tahun. Mereka menemukan bahwa orang yang minum kopi sekali sehari, 49% lebih kecil kemungkinan terkena kanker mulut dan tenggorokan. Itu karena kafein dalam kopi bisa melindungi DNA tubuh dari gejala-gejala kanker.”
Men’s Health Australia April 2009.
Bicara soal kopi, memang unik. Mulai dari alasan minum kopi, fakta-fakta unik tentang kopi, sampai filosofi-filosofi menarik di balik rasa kopi dan ritual minum kopi. Apalagi asal-usul kenapa orang suka minum kopi.
Salah satu kisah unik adalah kisah lisan yang ada di Swedia. Cerita ini mengisahkan mengapa orang Swedia benar-benar keranjingan minum kopi. Konon, Raja Gustaff II (1594-1632) dari Swedia pernah menjatuhkan hukuman kepada dua orang bersaudara kembar. Mereka dianggap bersalah dalam suatu tindak pidana.



Untuk menentukan siapa yang bersalah, sang raja membuat aturan unik dan tak lazim.
Salah seorang hanya diizinkan minum kopi selama hidupnya, sedangkan seorang lagi hanya boleh minum teh. Siapa yang lebih dulu meninggal, dialah yang dianggap bersalah.
Ternyata, yang meninggal duluan adalah peminum teh pada usia 83 tahun, meski sudah terlambat, dia ditetapkan sebagai yang bersalah. Sejak saat itulah, orang Swedia dan negara-negara di kawasan Skandinavia menjadi begitu maniak dan fanatik terhadap kopi. Mungkin mereka percaya dengan minum kopi, umur mereka bisa lebih panjang
Kisah unik lain juga terjadi di Ethiopia. Dan sepertinya, kisah inilah legenda paling masyhur dalam perjalanan kopi, yaitu kisah tentang Kaldi dan temuan “biji merah ajaibnya”. Kisah ini terjadi sekitar abad ke-3. Seorang penggembala kambing di Ethiopia bernama Kaldi, suatu hari kambing-kambing tersebut tidak pulang dan Kaldi pun mencarinya. Ketika ditemukan, Kaldi melihat kelakuan aneh diperlihatkan oleh kambing-kambingnya, berloncatan riang gembira. Ketika Kaldi memakan buah yang sama, ia merasakan riang gembira. Begitu juga saat ada pemuda dari kota bernama Aucuba, mencampurkan buah itu kemakanannya, rasa kantuk yang dideritanya menghilang.
Nahhh... itu baru dua kisah unik di balik kopi. Lain kisah, lain lagi arti dan filosofi dibalik “kopi” dan ritual minum kopi. Ada yang bilang, bahwa petualangan minum kopi adalah pencarian jati diri (Dewi Lestari, “Filosofi Kopi). Malah ada juga yang bilang bahwa “BELI KOPI = BELI HARGA DIRI”. Kenapa? Karena kopi bukan lagi sekedar pemuas rasa dahaga atau teman merokok di pagi hari saat bangun tidur, tapi lebih dari pada itu. Kopi menjelma menjadi gaya hidup. Tidak hanya di luar negeri (AS misalnya, Starbucks), tapi juga di Jakarta dan hampir semua kota di Indonesia. Kopi menjadi alat bersosialisasi, dan teman “nongkrong” bareng di malam hari bersama teman. Pun masih ditambah dengan alasan-alasan unik lain; biar berkesan “classy”, biar gaya, menghilangkan stress, menghilangkan patah hati, teman diskusi, teman tukar info, dll.
Sedangkan kalo dilihat dari rasa kopi sendiri, arti dan filosofinya juga tidak kalah unik. seperti capuccino yang katanya adalah kopi bercita rasa paling tinggi yang penuh keindahan, dan berbagai jenis kopi lain dengan filosofinya yang menarik. Pesan yang ingin disampaikan melalui kopi ini lebih ke tentang kehidupan, bagaimana kehidupan yang kita inginkan, sesuai dengan kopi favorit kita. Kopi tubruk itu lugu, sederhana, tapi sangat memikat kalau kita mengenalnya lebih dalam. Kopi tubruk tidak peduli pada penampilannya, kasar, membuatnya pun sangat cepat. Seolah-olah tidak membutuhkan skill khusus. Tapi, tunggu sampai anda mencium aromanya. Kedahsyatan kopi tubruk terletak pada temperatur, tekanan, dan urutan langkah pembuatan yang tepat. Semua itu akan sia-sia kalau anda kehilangan tujuan sebenarnya: AROMA. Jadi coba hirup dulu aromanya (katanya sie).
Adalagi espresso strong, kopi asli tanpa gula yang biasa disajikan dengan cangkir kecil. Konon, kalau masih bisa merasakan pahitnya kopi espresso, itu berarti belum cukup merasakan pahit getirnya hidup ! (haha.. !)
Dan sepertinya, masih banyak aneka kopi lain yang juga punya filosofi dan arti unik yang cukup membuat kita tersenyum simpul dan mengangguk mengiyakan. Apalagi kalau ditambah dengan cerita tempat-tempat favorit minum kopi. Makin unik dan lucu. Mulai dari “hommy place”, “tempat saksi jadian” sampai pada alasan “karena banyak yang keren-keren dan enak dilihat”.
Naahhh.... kira-kira Makna apakah yang terpendam didalam cangkir kopimu?
Yang jelas, Sesempurna apapun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tidak mungkin kamu sembunyikan…..

27.1.10

sebuah ALASAN..



Di sebuah cafe, sepasang muda-mudi sedang berpacaran. Terjadilah percakapan berikut:

Cewek: "Mengapa kamu menyukai saya? Mengapa kamu mencintaiku?"

Cowok: "Aku tidak bisa memberitahu alasannya ... tapi aku benar-benar mencintaimu."

Cewek: "Tuh kan! Kamu bahkan tidak bisa menceritakan alasannya ... bagaimana kamu bisa bilang kamu menyukai aku? Bagaimana kamu bisa bilang kamu mencintaiku?"

Cowok: "Aku benar-benar tidak tahu alasannya, tapi aku bisa membuktikan bahwa aku mencintaimu."

Cewek: "BUKTI? TIDAK! Aku ingin kamu menceritakan alasannya. Pacarnya temanku aja bisa mengatakan padanya mengapa dia mencintainya tetapi kenapa kamu tidak?"

Cowok: "Ok .. ok! Ehm ... karena kamu cantik, karena suara kamu lembut, karena kamu perhatian, karena kamu mencintai aku, karena kamu bijaksana, karena senyummu, karena setiap sentuhanmu."

Si Cewek merasa sangat puas dengan jawabannya.


Sayangnya, beberapa hari kemudian, si Cewek mengalami sebuah kecelakaan dan menjadi koma. Si Cowok kemudian meletakkan sebuah surat di sisinya, dan berikut adalah isi suratnya:

"Darling, karena suara manis kamulah, aku mencintaimu ...
Sekarang Kamu bisa bicara? Tidak! Oleh karena itu aku tidak bisa mencintai kamu. Karena perhatian dan kepedulian kamu, aku suka padamu. Sekarang kamu tidak dapat menunjukkannya lagi, maka aku tidak bisa mencintai kamu. Karena senyumanmu, karena sentuhanmu, aku mencintaimu. Sekarang bisakah kamu tersenyum? Sekarang bisakah kamu bergerak? Tidak, oleh karena itu aku tidak bisa cinta padamu. Jika cinta butuh alasan, seperti sekarang, tidak ada alasan bagiku untuk mencintai kamu lagi. Apakah cinta butuh alasan? TIDAK! Oleh karena itu, aku masih mencintaimu dan cinta tidak memerlukan alasan."

Kadang-kadang yang terbaik dan hal-hal yang paling indah di dunia tidak dapat dilihat, tidak bisa disentuh, tetapi dapat dirasakan dalam hati.